About Me

My photo
Tangerang, banten, Indonesia
hey,i'm hayu. I'm interested much about japan, so check it out. Don't forget to leave comment of this blog,,OK ??

I made this widget at MyFlashFetish.com.

Friday, April 15, 2011

Pendidikan


Pendidikan


Auditorium Yasuda di Universitas Tokyo
Pendidikan dasar dan menengah, serta pendidikan tinggi diperkenalkan di Jepang pada 1872 sebagai hasil Restorasi Meiji. Sejak 1947, program wajib belajar di Jepang mewajibkan setiap warga negara untuk untuk bersekolah selama 9 tahun di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (dari usia 6 hingga 15 tahun). Di kalangan penduduk berusia 15 tahun ke atas, tingkat melek huruf sebesar 99%, laki-laki: 99%; perempuan: 99% (2002).
Untuk masuk sekolah menengah atas dan universitas, siswa harus mengikuti ujian masuk dulu. Di sekolah negeri, selama pendidikan wajib, para siswa bebas uang sekolah dan mendapat buku-buku pelajaran secara gratis. Tapi, mereka membayar biaya makan siang dan uang ekstra kurikuler.
Hampir semua murid meneruskan ke Sekolah Menengah Atas, dan menurut MEXT sekitar 75,9% lulusan sekolah menengah atas pada tahun 2005 melanjutkan ke universitas, akademi, sekolah keterampilan, atau lembaga pendidikan tinggi lainnya. Pendidikan di Jepang sangat kompetitif, khususnya dalam ujian masuk perguruan tinggi. Dua peringkat teratas universitas di Jepang ditempati oleh Universitas Tokyo dan Universitas Keio. Dalam peringkat yang disusun Program Penilaian Pelajar Internasional dari OECD, pengetahuan dan keterampilan anak Jepang berusia 15 tahun berada di peringkat nomor enam terbaik di dunia.
APA YANG DIPELAJARI SISWA
Anak-anak Jepang masuk kelas satu di sekolah dasar pada bulan April setelah ulang tahun mereka ke-6. Dalam satu kelas sekolah dasar terdapat sekitar 30 hingga 40 orang siswa. Mata pelajaran yang mereka pelajari meliputi bahasa Jepang, matematika, sains, ilmu sosial, musik, kerajinan tangan, pendidikan jasmani, dan home economics (belajar ketrampilan memasak dan menjahit yang sederhana). Makin banyak sekolah dasar yang mulai mengajarkan bahasa Inggris juga. Teknologi informasi makin banyak dipakai untuk meningkatkan pendidikan, dan kebanyakan sekolah mempunyai jaringan Internet.
    Para siswa juga belajar berbagai seni tradisional Jepang seperti shodo (kaligrafi) dan haiku. Shodo dilakukan dengan mencelupkan kuas ke dalam tinta untuk menulis huruf kanji (jenis huruf yang berasal dari China) dan kana (huruf fonetis yang berasal dari kanji) secara indah. Haiku adalah bentuk puisi yang berkembang di Jepang sekitar 400 tahun yang lalu, berupa syair pendek yang terdiri dari 17 sukukata, terbagi atas satuan lima, tujuh, dan lima suku-kata. Haiku memakai ungkapan sederhana untuk menyampaikan emosi yang mendalam kepada pembacanya.
KEHIDUPAN BERSEKOLAH
Di sekolah-sekolah dasar Jepang, kelas terbagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk melakukan banyak kegiatan. Misalnya, sebagai bagian dari pendidikan mereka, setiap hari para siswa yang tergabung dalam kelompok tersebut membersihkan ruang kelas, aula, dan pekarangan sekolah.

    Di banyak sekolah dasar, para siswa menikmati makan siang yang disiapkan oleh sekolah atau oleh "pusat pengadaan makan sekolah" setempat. Kelompok siswa bergiliran melayani makan siang rekan-rekan sekelasnya. Makan siang sekolah mencakup beraneka makanan sehat dan bergizi, dan para siswa dengan senang menanti tibanya waktu makan siang.

    Ada banyak event sekolah sepanjang tahun ajaran, seperti hari olahraga, yaitu hari bagi para siswa untuk bertanding dalam berbagai acara pertandingan, seperti tarik-tambang dan lomba estafet, piknik ke tempat-tempat bersejarah dsb. Juga ada berbagai festival seni dan budaya yang menampilkan tari-tarian serta berbagai pertunjukan lainnya oleh siswa. Para siswa dari kelas-kelas teratas dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas, juga mengikuti perjalanan wisata yang berlangsung beberapa hari ke kota-kota budaya yang penting seperti Kyoto dan Nara, resor bermain ski, dan tempat-tempat lain. Kebanyakan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas mewajibkan para siswa untuk mengenakan pakaian seragam. Anak laki-laki memakai celana dan jaket dengan kerah berdiri, dan anak-anak perempuan mengenakan blazer dan rok.

KEGIATAN KLUB
Hampir semua siswa sekolah menengah pertama ikut dalam kegiatan klub ekstra-kurikuler pilihan mereka, seperti ikut tim olahraga, grup musik atau seni, atau klub sains.

    Klub bisbol sangat populer di kalangan anak laki-laki. Klub sepak bola juga makin populer sejak Jepang menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2002 bersama Republik Korea. Baik anak laki-laki maupun anak perempuan tertarik bergabung dalam klub judo, di mana mereka berlatih seni bela-diri tradisional ini. Mungkin mereka terilhami oleh banyak atlit judo Jepang yang hebat, baik pria maupun wanita, yang telah memenangkan medali pada Kejuaraan Dunia Judo dan Olimpiade. Klub olahraga yang populer lainnya adalah klub tenis, bola basket, gimnastik (senam), dan bola voli. Banyak pertandingan diadakan antar sekolah dan pada tingkat regional untuk masing-masing cabang olahraga, dengan demikian para siswa mendapat banyak kesempatan untuk bertanding.

    Sementara itu, di antara klub-klub kebudayaan, ada klub yang semakin populer, yaitu klub go. Go adalah permainan papan yang bersifat strategis, dimainkan dengan butiran batu pipih berwarna hitam dan putih. Begitu sebuah manga (komik) mengenai permainan go diterbitkan, makin banyak anak sekolah yang mulai menikmati permainan go. Pilihan lainnya bagi siswa adalah mengikuti paduan suara dan klub seni. Klub brass-band, upacara minum teh, dan seni merangkai bunga, juga populer.

No comments:

Post a Comment